RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 9
| Satuan Pendidikan        | SMA Negeri I Kotaagung | 
| Mata Pelajaran  | Bahasa Indonesia | 
| Kelas/Semester             | X/ 2 | 
| Pertemuan Ke | |
| Alokasi Waktu  |    4      X 45 menit (dua kali pertemuan) | 
:        
| I | Standar   Kompetensi | Menulis. 12.   Mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan teks pidato | 
| II | Kompetensi Dasar | 12.1      Menulis gagasan untuk   mendukung suatu pendapat dalam bentuk paragraf argumentatif | 
| III | Indikator  | Ø Menentukan   topic paragraf  argumentatif Ø Menyusun   kerangka paragraf  argumetatif Ø Mengembangkan   kerangka paragraf  menjadi karangan argumentatif | 
| IV | Tujuan   Pembelajaran | Ø  Membaca   paragraf   argumentatif Ø Menentukan   topic paragraf  argumentatif Ø Menyusun   kerangka paragraf  argumetatif Ø Mengembangkan   kerangka paragraf   menjadi karangan   argumentatif | 
| V.     Materi Pelajaran                        : Penulisan   paragraf  argumentasi             Paragraf argumentasi adalah jenis   paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulis dengan   disertai bukti dan fakta (benar-benar terjadi). Tujuannya adalah agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti. Ciri-ciri paragraf argumentasi: - Menjelaskan pendapat agar pembaca yakin. - Memerlukan fakta untuk pembuktian berupa gambar/grafik, dan lain-lain. - Menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman, dan penelitian. - Penutup berisi kesimpulan. Contoh paragraf argumentasi: Menurut Iskandar, sudah saatnya masyarakat mengubah paradigma agar lulusan SMP tidak latah masuk SMA. Kalau memang lebih berbakat pada jalur profesi sebaiknya memilih SMK. Dia mengingatkan sejumlah risiko bagi lulusan SMP yang sembarangan melanjutkan sekolah. Misalnya, lulusan SMP yang tidak mempunyai potensi bakat-minat ke jalur akademik sampai perguruan tinggi, tetapi memaksakan diri masuk SMA, dia tidak akan lulus UAN karena sulit mengikuti pelajaran di SMA. Tanpa lulus UAN mustahil bias sampai perguruan tinggi. Pada akhirnya mereka akan menjadi pengangguran karena pelajaran di SMA tidak memberi bekal untuk bekerja. Sumber : Cerdas Berpikir Bahasa dan Sastra Indonesia Kesimpulan dari paragraf tersebut ialah memilih SMA tanpa pertimbangan yang matang hanya akan menambah pengangguran. Dilihat dari struktur informasinya, dalam paragraf argumentasi akan ditemukan: 1. Pendahuluan, bertujuan untuk menarik perhatian pembaca, memusatkan perhatian pembaca kepada argumen yang akan disampaikan, atau menunjukkan dasar-dasar mengapa argumentasi dikemukakan. 2. Tubuh argumen, bertujuan untuk membuktikan kebenaran yang akan disampaikan dalam paragraf argumentasi sehingga kesimpulan yang akan dicapai juga benar. Kebenaran yang disampaikan dalam tubuh argument harus dianalisis, disusun, dan dikemukakan dengan mengadakan observasi, eksperimen, penyusun fakta, dan jalan pikiran yang logis. 3. Kesimpulan atau ringkasan, bertujuan untuk membuktikan kepada pembaca bahwa kebenaran yang ingin disampaikan melalui proses penalaran memang dapat diterima sebagai sesuatu yang logis | ||
| VI | Metode   Pembelajaran: 1.      Pendekatan 2.      Strategi 3.      Metode | Ø    Pembelajaran Aktif dan Kreatif Ø      Problem   Solvin Ø      Resitasi   (Pemberian tugas), Tanya Jawab, Diskusi | 
VII. Langkah-Langkah Pembelajaran:
| TAHAP KEGIATAN | AKTIVITAS   SISWA DAN GURU | ALOKASI WAKTU | 
| A.       Pendahuluan | 1.              Salam   pembukan 2.      Apersepsi: a.         Review/   Tanya jawab materi yang sudah diajarkan b.        Informasi   KD dan Indikator yang ingin dicapai dalam pembelajaran c.         Menyampaikan   pokok materi pembahasan hari ini 3.      Penyiapan   dan pengondisian  Ø   Setiap siswa   disuruh contoh membaca paragraf  argumentatif,  kemudian siswa menentukan topic paragraf  argumentatif | 20    Menit (pertemuan ke- 1 dan 2) | 
| B.       Inti | A.  Ekplorasi Ø Setiap   siswa  disuruh  guru    mengelolah informasi yang diperoleh, kemudian siswa menentukan topic   yang akan disusun menjadi kerangka pragraf  B.  Elaborasi Pertemuan 1 Ø Setiap   siswa  disuruh guru menyusun kerangka   paragraf  argumetatif  berdasarkan topik  yang sudah ditentukan. Pertemuan 2 Ø Masing   siswa  mengembangkan kerangka   paragraf   yang sudah disusun  menjadi karangan argumentative Ø Mengedit   karangan yang sudah disusun C.     Konfirmasi Ø   Guru   member penguatan materi yang sudah dipelajari siswa dengann memberikan   pertanyaan kepada siswa. Ø   Siswa   menyimpulkan hasil pembelajaran dipandu guru |  140 menit 20 menit   pertemuan 1 dan 2 50 menit   Pertemuan 1) 50 menit   (Pertemuan 2) 20 menit pertemuan   1 dan 2 | 
VIII. Sumber/Alat/Bahan:
1.      Sumber Pelajaran: Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia, Bahasa dan Sastra Indonesia, dan    
                              Dan Modul Kelas X
2.      Alat Pelajaran                :  Modul Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas X
3.      Bahan Pelajaran  :   Pada halaman 31 – 32 modul kelas X 
IX. Penilaian Pembelajaran:
1.      Prosedur Penilaian:
a.       Penilaian proses dilaksanakan selama kegiatan pembelajaran.
b.      Penilaian hasil belajar dilaksanakan setelah pembelajaran berlangsung
2.      Penskoran Penilaian:
| NO | BUTIR   SOAL | SKOR | 
| 1 | Tes   lisan: Jawablah pertanyaan di bawah ini secara singkat dan jelas! | |
| 2 | Tes   Tertulis: Tuliskan jawaban pertanyan di bawah ini secara singkat dan jelas! | |
| 1.      Buatlah sebuah karangan dengan   menggunakan paragraf   argumentatif! | 20 | |
Petunjuk Penskoran:                                                                      Skor diperoleh
1.      Tes tertulis skor maksimal =    20                    Nilai =  ________________ X 100 =
     Skor Maksimal
  Kriteria Penilaian:
1.      Sangat tepat/benar   =  4
3.      Tepat/benar             =   3
4.      Cukup trepat/benar =   2
5.      Kurang tepat           =   1
6.      Tidak tepat              =   0
 Yang dinilai dalam karangan:
1.  Keterpaduan antara judul dengan isi karangan
2.    Koheren antarkalimat dan antarparagraf
3.    Pemilihan diksi dan ejaan
4.    Tanda baca
5.    Kebersihan dan kerapian karangan
2.      Non_Tes: Pengamatan sikap, prilaku, dan psikomotor dalam proses pembelajaran.
Instrumen Non-tes: 
 Pemberian skor prilaku dan psikomotor tiap indikator:
1.      Sangat aktif, tanggung jawab, disiplin, kerjasama  = 4
2.      Aktif, tanggung jawab, disiplin, kerjasama             = 3
3.      Cukup aktif, tanggung jawab, disiplin, kerjasama  = 2
4.      Kurang aktif, tanggung jawab, disiplin, kerjasama = 1
5.      Tidak aktif, tanggung jawab, disiplin, kerjasama    = 0
Jumlah skor maksimal =        , dan skor mimal = 4                   Skor diperoleh
                                                                             Nilai =  ______________X 100 =
                                                                                           Skor minimal
Kategori prilaku siswa:
1.      Sangat Baik = 90 – 100
2.      Baik = 80 – 89
3.      Cukup baik = 77 – 79
4.      Kurang baik =   < 76
Kotaagung, 3 Januari 2012
                  Mengetahui,                                                                       Guru Mata Pelajaran,
                  Kepala SMA Negeri I Kotaagung
                 Drs. SUDARMAN                                                  Drs. AHMAD RUSLI, AS.
                 NIP. 195601011982031017                                            NIP. 195612141986031006
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 10
| Satuan Pendidikan        | SMA Negeri I   Kotaagung | 
| Mata Pelajaran  | Bahasa Indonesia | 
| Kelas/Semester             | X/ 2 | 
| Pertemuan Ke | |
| Alokasi Waktu  |        X 45 menit (            kali pertemuan) | 
:        
| I | Standar   Kompetensi | Kebahasaan;   menggunakan imbuhan asing | 
| II | Kompetensi Dasar | Menggunakan   imbuhan asing dalam kalimat | 
| III | Indikator  | Ø  Membaca sebuah   wacana untuk menemukan kata berimbuhan asing Menggunakan   imbuhan asing dalam kalimat secara tepat | 
| IV | Tujuan   Pembelajaran | Ø  Membaca sebuah   wacana untuk menemukan kata berimbuhan asing Menggunakan   imbuhan asing dalam kalimat secara tepat | 
| V.     Materi Pelajaran                        :   Imbuhan Asing          1. Bentuk awalan dari bahasa   Asing: Awalan   maha = sangat/besar, pra = sebelum (= pre), swa = sendiri, dan dwi = dua,   dsb., merupakan contoh-contoh awalan dari bahasa Sanskerta.  Contoh:  (a). Para mahasiswa   sedang melakukan penelitian di Gunung Merapi. (b). Zaman   prasejarah manusia belum mengenal tulisan.  (c)   Pembanguan pertanian bertujuan menciptakan swasembada pangan. (d) Kita   harus terus menjaga agar dwiwarna selalu berkibar di bumi nusantara.  Selain itu   dijumpai pula kata-kata  bilangan   lain: eka darma, trimurti,  caturkarya,   pancasila, dsb.  2. Bentuk   akhiran dari bahasa Asing a. Akhiran   –wan, -man, -wati. Akhiran –wan, -man, -wati berasal dari bahasa   Sanskerta. Akhiran tersebut menunjukkan jenis kelamin. Akhiran –wan, dan –man   menyatakan jenis kelamin laki-laki, sedangkan –wati menunjukkan jenis kelamin   wanita. Akhiran tersebut membentuk kata benda.  Makna   akhiran –wan, -man, dan –wait adalah sebagai berikut: 1.   Menyatakan orang yang ahli Misalnya :   ilmuwan, rohaniwan, dan budayawan, sastrawan, dsb. 2.   Menyatakan orang yang mata pencahariannya dalam bidang tertentu Misalnya :   karyawan, wartawan, dan industriwan  3. Orang   yang memiliki sifat khusus Misalnya :   hartawan dan dermawan 4.   Menyatakan jenis kelamin b. Akhiran   –i, -wi, -iah, berfungsi membentuk kata sifat berasal dari Arab.   Terdapat juga akhiran –in, dan –at yang berfungsi membentuk kata benda Perhatikan   contoh-contoh berikut: 1. alami,   badani, insani, hewani, artinya menyatakan ‘bersifat ….’  2.   duniawi, manusiawi, dan surgawi, artinya menyatakan ‘bersifat….’ 3.   jasmaniah, ilmiah, harfiah, rohaniah, artinya ‘mempunyai sifat….’  4.   Muslimin, mukminin, hadirin, dan muktamirin merupakan penunjuk jamak tak   tentu pria dan wanita. 5.   muslimat, mukminat, mualimat, dan sebagainya merupakan bentuk penunjuk jamak   untuk wanita. c. Akhiran   –er, -al, -ik, -if, -is, -isme, -isasi, -logi, dan –or. Imbuhan   asing tersebut berasal dari bahasa Barat.  Perhatikan   contoh-contoh berikut: 1. Tuti   bekerja sebagai tenaga honorer di Bank Mandiri (bersifat honor) 2. Secara materiil,   Tini tidak sebanding dengan Tuti (bersifat materi) 3. Cerita   Hang Tuah termasuk cerita yang heroik (bersifat hero atau kisah   kepahlawanan) 4. Kalau   berbicara itu harus obyektif (berdasarkan objek) 5.   Indonesia menolak anggapan Australia bahwa Indonesia tidak selektif   dalam mengimpor barang. (berdasarkan seleksi) 6. Kolonialis   Belanda menjajah Indonesia selama 350 tahun. (bersifat koloni) 7. Kita   harus memiliki semangat nasionalisme. (bersifat nasional atau   kebangsaan) 8. Sudah   lima tahun Budi Harsono memimpin organisasi sosial. (hal yang   bersangkut paut dengan) 9. Bu Ida   mengajar biologi di sekolah kami. (ilmu/pengetahuan tentang)  | ||
| VI | Metode   Pembelajaran: 1.      Pendekatan 2.      Strategi 3.      Metode   | Ø    Pembelajaran Aktif dan Kreatif Ø      Problem   Solvin Ø      Resitasi   (Pemberian tugas), Tanya Jawab, Diskusi | 
VII. Langkah-Langkah Pembelajaran:
| TAHAP KEGIATAN | AKTIVITAS   SISWA DAN GURU | ALOKASI WAKTU | 
| A.       Pendahuluan | 1.      Salam   pembukan 2.      Apersepsi: a.         Review/   Tanya jawab materi yang sudah diajarkan b.        Informasi   KD dan Indikator yang ingin dicapai dalam pembelajaran c.         Menyampaikan   pokok materi pembahasan hari ini 3.      Penyiapan   dan pengondisian  Ø Guru menyuruh   siswa  membaca sebuah wacana untuk   menemukan kata berimbuhan asing, kemudian siswa mengelolah informasi  yang diperoleh dari hasil membaca | 10 menit | 
| B.   Inti | A.  Ekplorasi Ø  Setiap siswa   membaca sebuah wacana untuk menemukan kata berimbuhan asing, kemudian mendata   kata yang berimbuhan asing dalam wacana. B.     Elaborasi Ø  Setiap siswa   mendata kata-kata yang menggunakan imbuhan asing dan mengelompokkannya   berdasarkan imbuhan asing ( Sanskerta, Belanda, Inggris) Ø  Setiap siswa   membuat kalimat dengan menggunakan imbuhan asing dalam kalimat secara tepat C.     Konfirmasi Ø    Guru   memberikan penguatan dengan memberikan pertanyaan kepada siswa. Ø    Siswa   menyimpulkan hasil belajar dipandu guru. | 70 menit 10 menit 50 menit 10 menit | 
| C.   Penutup | 1.      Siswa menyimpulkan kembali   hasil pembelajaran dipandu guru 2.      Evaluasi lisan melalui Tanya   jawab 3.      Tugas tidak Terstruktur: Siswa   mencari sebuah wacana dan mendata kata yang berimbuhan asing, kemudian   membuat kalimat dengan menggunakan kata berimbuhan asing yang sudah didata. 4.      Salam penutup pembelajaran | 10  menit | 
VIII. Sumber/Alat/Bahan:
1.      Sumber Pelajaran: Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia, Bahasa dan Sastra Indonesia, dan    
                              Dan Modul Kelas X
2.      Alat Pelajaran                :  Modul Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas X
3.      Bahan Pelajaran  :  Modul  Kelas X halaman 34
IX. Penilaian Pembelajaran:
1.      Prosedur Penilaian:
a.       Penilaian proses dilaksanakan selama kegiatan pembelajaran.
b.      Penilaian hasil belajar dilaksanakan setelah pembelajaran berlangsung
2.      Penskoran Penilaian:
| NO | BUTIR   SOAL | SKOR | 
| 1 | Tes   lisan: Jawablah pertanyaan di bawah ini secara singkat dan jelas! | |
| 2 | Tes   Tertulis: Tuliskan jawaban pertanyan di bawah ini secara singkat dan jelas! | |
| 1.      Datalah kata yang menggunakan   imbuhan asing, kemudian kelompokkanlah berdasar asal (Sanskerta, Belanda,   Inggris), dan buatlah masing-masing sebuah kalimat! | 20 | |
Petunjuk Penskoran:                                                                      Skor diperoleh
1.      Tes tertulis skor maksimal =                            Nilai =  ________________ X 100 =
     Skor Maksimal
  Kriteria Penilaian:
1.      Sangat tepat/benar   =   20
2. Tepat/benar                 =   15
3.      Cukup trepat/benar =    10
4.      Kurang tepat           =    5
5.      Tidak tepat              =    1
2.      Non_Tes: Pengamatan sikap, prilaku, dan psikomotor dalam proses pembelajaran.
Instrumen Non-tes: 
 Pemberian skor prilaku dan psikomotor tiap indikator:
1.      Sangat aktif, tanggung jawab, disiplin, kerjasama  = 4
2.      Aktif, tanggung jawab, disiplin, kerjasama             = 3
3.      Cukup aktif, tanggung jawab, disiplin, kerjasama  = 2
4.      Kurang aktif, tanggung jawab, disiplin, kerjasama = 1
5.      Tidak aktif, tanggung jawab, disiplin, kerjasama    = 0
Jumlah skor maksimal =        , dan skor mimal = 4                   Skor diperoleh
                                                                             Nilai =  ______________X 100 =
                                                                                           Skor minimal
Kategori prilaku siswa:
1.      Sangat Baik = 90 – 100
2.      Baik = 80 – 89
3.      Cukup baik = 77 – 79
4.      Kurang baik =   < 76
Kotaagung, 3 Januari 2012
                  Mengetahui,                                                                       Guru Mata Pelajaran,
                  Kepala SMA Negeri I Kotaagung
                 Drs. SUDARMAN                                                  Drs. AHMAD RUSLI, AS.
                 NIP. 195601011982031017                                            NIP. 195612141986031006
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 11
| Satuan Pendidikan        | SMA Negeri I   Kotaagung | 
| Mata Pelajaran  | Bahasa Indonesia | 
| Kelas/Semester             | X/ 2 | 
| Pertemuan Ke | |
| Alokasi Waktu  |        X 45 menit (            kali pertemuan) | 
| I | Standar   Kompetensi | |
| II | Kompetensi Dasar | 13.1  Menemukan   hal-hal yang menarik tentang tokoh cerita rakyat yang disampaikan secara   langsung dan atau melalui rekaman    | 
| III | Indikator  | Ø Mendengarkan   cerita rakyat yang disampaikan secara langsung  atau melalui rekaman Ø  Mengidentifikasi   cerita  rakyat yang didengar Ø  Menentukan isi   dan amanat yang terdapt dalam cerita rakyat Ø  Membanding   nilai-nilai dalam cerita rakyat dengan nilai-nilai masa kini menggunakan   kalimat yang efektif | 
| IV | Tujuan Pembelajaran | Ø Mendengarkan   cerita rakyat yang disampaikan secara langsung  atau melalui rekaman Ø  Mengidentifikasi   cerita  rakyat yang didengar Ø  Menentukan isi   dan amanat yang terdapt dalam cerita rakyat Ø  Membanding   nilai-nilai dalam cerita rakyat dengan nilai-nilai masa kini menggunakan   kalimat yang efektif | 
| V.     Materi Pelajaran                        :  Cerita Rakyat “Dua Burung”                Alkisah, di sebuah kampung di   daerah Nusa Tenggara Timur, Indonesia, ada sebuah keluarga petani yang   mempunyai empat belas orang anak. Tujuh orang lelaki dan tujuh orang   perempuan. Anak lelakinya yang paling muda bernama Suri Ikun. Ia seorang   pemberani dan suka menolong. Berbeda dengan keenam kakak lelakinya, selain   pendengki mereka juga penakut. Mendengar dengusan babi hutan saja mereka lari   tunggang-langgang.            Untuk   memenuhi kebutuhan seorang istri dan keempat belas anaknya, sang Suami   sebagai kepala keluarga menanam umbi-umbian dan sayur-sayuran di kebunnya.   Meskipun kebunnya cukup luas, hasilnya terkadang tidak dapat mencukupi   kebutuhan keluarganya, karena tanamannya sering dirusak oleh kawanan babi   hutan.         Pada suatu malam, sang Suami mengajak istri dan ketujuh anak lelakinya   bermusyawarah untuk mengatasi permasalahan tersebut “Wahai, Anak-anakku! Tentu kalian semua tahu bahwa   kita hidup dari hasil berkebun. Untuk itu kita harus menjaga semua tanaman   yang ada di kebun,” ungkap sang Ayah.            “Apa   yang harus kami lakukan, Ayah?” tanya si Sulung.       “Begini,   Anakku! Ayah akan menugaskan kalian secara bergiliran meronda di kebun untuk   mengusir babi hutan,” kata sang Ayah.            Mendengar   perkataan itu, ketujuh orang lelaki bersaudara tersebut terkejut.             “Aduh,   adakah cara lain yang dapat kami lakukan selain meronda, Ayah?” keluh si   Sulung.           “Apa   maksudmu, Anakku!” tanya sang Ayah.            “Maaf,   Ayah! Saya sangat takut pada babi hutan,” jawab si Sulung.          “Iya,   Ayah! Kami juga takut,” sambung lima orang anaknya yang lain serentak.             Sang   Ayah menjadi bingung mendengar keluhan keenam anaknya tersebut. Sejenak, ia   berpikir untuk mencari cara lain untuk mengusir babi hutan dari kebunnya.   Suasana musyawarah keluarga pun menjadi hening. Dalam suasana hening itu,   tiba-tiba Suri Ikun angkat bicara.         “Maaf, Ayah! Jika Ayah   mengizinkan, biarlah saya sendiri yang meronda di kebun,” pinta Suri Ikun         “Benarkah   kamu sanggup meronda seorang diri, Anakku?” tanya sang Ayah.          “Benar,   Ayah! Saya akan menangkap babi-babi hutan itu dengan panahku,” jawab Suri   Ikun dengan penuh semangat.           Alangkah senangnya hati keenam   kakak lelaki Suri Ikun, karena mereka terbebas dari sebuah tugas yang sangat   berat.          Keesokan   harinya, setelah mempersiapkan busur dan anak panahnya, berangkatlah Suri   Ikun ke kebun seorang diri untuk meronda. Sesampainya di kebun, ia langsung   berkeliling melihat keadaan kalau-kalau ada kawanan babi hutan yang sedang   merusak tanamannya. Setelah beberapa saat berkeliling dan tidak menemukan   seekor babi hutan pun, Suri Ikun beristirahat di bawah sebuah pohon besar.   Ketika sedang asyik duduk bersandar sambil menikmati tiupan angin   sepoi-sepoi, tiba-tiba tiga ekor babi hutan sedang melintas tidak jauh dari   depannya. Ia pun segera bersembunyi di balik pohon tempatnya bersandar seraya   menyiapkan anak panahnya. Pada saat ketiga kawanan babi hutan itu akan   memakan tanamannya, ia pun segera menarik anak panahnya dari busurnya dan   melepaskannya ke arah babi yang paling besar. “Siuuut…. deg…!!!”         Anak panahnya tepat mengenai lambung   kanan babi itu dan langsung terkapar di tanah. Sementara dua babi hutan   lainnya langsung melarikan diri ke balik semak belukar. Suri Ikun segera   menghampiri babi hutan yang sudah tidak bergerak itu.       “Wah   besar sekali babi hutan ini. Pasti dagingnya sangat lezat,” gumam Suri Ikun. Dengan perasaan senang dan gembira, Suri Ikun pun   segera membawa pulang babi hutan itu ke rumahnya. Oleh karena babi hutan itu   sangat berat, sampai-sampai ia harus beberapa kali berhenti beristirahat   dalam perjalanan. Sesampainya di rumah, ia pun disambut gembira oleh kedua   orangtua dan saudara-saudaranya yang sudah lama menunggu.            “Wah,   kamu hebat sekali, Suri Ikun!” ucap si Sulung memuji.         Kemudian   mereka pun segera memotong-motong dan memasak daging babi hutan itu. Setelah   matang, si Sulung bertugas membagi-bagikan daging babi tersebut kepada   saudara-saudaranya. Oleh karena sifatnya yang dengki, ia hanya memberi Suri   Ikun bagian kepala babi itu, yang sudah tentu tidak banyak dagingnya.   Begitulah seterusnya, setiap kali membawa seekor babi hutan hasil buruannya,   Suri Ikun selalu saja mendapat bagian kepala. Meski demikian, Suri Ikun tetap   merasa senang, karena hasil keringatnya dapat dinikmati oleh seluruh   keluarganya.        Pada   suatu sore, ayah mereka baru saja pulang dari mencari kayu bakar di sebuah   hutan lebat yang letaknya cukup jauh.    “Anak-anakku!   Maukah kalian membantu, Ayah!”      “Apa yang   dapat kami bantu, Ayah?” tanya si Sulung penasaran.        “Gerinda   Ayah tertinggal di tengah hutan. Maukah kalian pergi mengambilnya?” pinta   sang Ayah.             Akhirnya,   si Sulung pun mengajak keenam saudara lelakinya pergi ke hutan lebat itu.   Pada saat sampai di hutan, hari sudah mulai gelap. Menurut cerita, hutan   tersebut dihuni oleh para hantu rimba yang terkenal jahat. Suri Ikun berjalan   mengikuti kakaknya menyusuri hutan lebat itu sambil menggendong busur dan   anak panahnya. Oleh karena gelapnya malam, Suri Ikun tidak menyadari jika   keenam saudaranya mengambil jalan lain yang menuju ke rumah. Sementara ia   terus berjalan menyusuri hutan. Semakin lama ia pun semakin jauh masuk ke   tengah hutan. Setelah menyadari ia ditinggal sendirian, ia pun   berteriak-teriak memanggil keenam kakaknya. “Kakak… di mana kalian?”            Berkali-kali Suri Ikun memanggil   nama keenam kakaknya, tetapi tetap tidak mendapat jawaban. Namun, beberapa   saat berselang, tiba-tiba terdengar suara aneh menegurnya.           “Hei,   Anak Manusia! Kini kamu tinggal sendirian. Tidak seorang pun yang bisa   menolongmu, karena saudara-saudaramu telah meninggalkanmu.”         “Kamu siapa? Tampakkanlah wujudmu!”   seru Suri Ikun sambil menyiapkan anak panah dan busurnya.         “Ha…   ha… ha…!!! terdengar suara itu tertawa berbahak-bahak.           “Ketahuilah, Anak Manusia! Kami   adalah hantu rimba penghuni hutan ini,” ujar suara itu.              Beberapa   saat kemudian, tiba-tiba beberapa sosok bertubuh besar dan berwajah seram   berdiri di sekelilingnya. Baru saja Suri Ikun hendak menarik anak panahnya,   para hantu tersebut segera menangkapnya. Namun, mereka tidak langsung   memakannya, karena ia masih terlalu kurus.           “Sebaiknya   kita kurung dulu anak manusia ini,” ujar pemimpin hantu rimba itu.             Akhirnya   Suri Ikun dikurung di dalam sebuah gua. Setiap hari ia diberi makan secara   teratur agar menjadi gemuk. Untungnya ada celah sehingga sinar matahari dapat   memancar masuk ke dalam gua. Dari celah itu ia bisa melihat keluar.          Pada suatu hari, Suri Ikun melihat   dua ekor anak burung di celah gua yang kelaparan. Oleh karena merasa iba, ia   pun memberi Ikun sebagian makanannya kepada kedua anak burung itu. “Waaah, kasihan sekali anak burung ini ditinggal   induknya,” iba Suri Ikun seraya menyuapi kedua anak burung itu.      Begitulah seterusnya, setiap melihat   kedua anak burung itu kelaparan, Suri Ikun senantiasa membagikan makanan   kepada mereka. Beberapa bulan kemudian, kedua burung itu pun tumbuh menjadi   besar dan kuat. Ajaibnya, kedua burung itu dapat berbicara seperti manusia.“Terima kasih   Tuan karena telah menolong kami,” ucap seekor burung. “Ampun, Tuan! Jika kami boleh tahu, Tuan siapa dan kenapa dikurung dalam gua ini?” tanya seekor burung yang satunya lagi. “Saya Suri Ikun, Sobat!” jawab Suri Ikun. Setelah itu, Suri Ikun pun menceritakan semua   kejadian yang dialaminya sampai ia bisa berada di dalam gua itu.        “Baiklah,   Tuan! Kami akan membebaskan Tuan dari gua ini,” kata seekor burung.         Alangkah   senangnya hati Suri Ikun mendengar perkataan burung itu. Namun, hatinya masih   diselimuti oleh rasa bimbang.      “Wahai,   Sobat! Bukankah hantu rimba itu berjumlah banyak dan sangat kuat? Bagaimana   cara kalian menolongku?” tanya Suri Ikun ingin tahu.         “Tenang,   Tuan! Kami pasti bisa mengalahkan mereka,” ujar seekor burung.          “Begini,   Tuan! Kami akan menyerang dan mencakar-cakar seluruh tubuh hantu-hantu itu,”   jelas seekor burung yang satunya. Mendengar penjelasan itu, Suri Ikun terdiam sejenak.   Ia pun berpikir mencari cara agar bisa membantu kedua burung itu mengalahkan   hantu-hantu tersebut.         “Baiklah   kalau begitu! Aku akan membantu kalian dengan senjataku ini,” kata Suri Ikun   sambil menunjukkan panahnya.           Keesokan   harinya, hantu-hantu tersebut datang mengantarkan makanan untuk Suri Ikun.   Pada saat mereka membuka pintu gua, dengan secepat kilat kedua burung itu   langsung menyerang dan mencakar-cakar seluruh tubuh mereka. Suri Ikun pun   tidak menyia-nyiakan kesempatan. Ia segera meluncurkan anak panahnya ke arah   hantu-hantu tersebut. Maka tak ayal lagi, para hantu itu pun terluka dan   langsung kabur melarikan diri.           Setelah   itu, kedua burung tersebut segera membawa terbang Suri Ikun menuju ke puncak   sebuah bukit yang tinggi. Sesampainya di sana, dengan kekuatan gaibnya, kedua   burung tersebut menciptakan sebuah istana megah untuk Suri Ikun lengkap   dengan pengawal dan dayang-dayangnya. Di sanalah untuk selanjutnya Suri Ikun   tinggal dan hidup berbahagia.           Sementara   itu, nun jauh di kampung, keluarga Suri Ikun hidup menderita. Sejak kepergian   Suri Ikun seluruh tanaman ayahnya habis dimakan dan dirusak kawanan babi   hutan. Sebab, tidak seorang pun saudara lelakinya yang berani mengusir   kawanan babi hutan tersebut dari kebun mereka. Sumber: seasite.niu.edu (Diadaptasi bebas dari Ny. S.D.B. Aman,”Suri Ikun and The Two Birds,”   Folk Tales From Indonesia, Jakarta: Djambatan, 1976 | ||
| VI | Metode   Pembelajaran: 1.      Pendekatan 2.      Strategi 3.      Metode | Ø    Pembelajaran Aktif dan Kreatif Ø      Problem   Solvin Ø      Resitasi   (Pemberian tugas), Tanya Jawab, Diskusi | 
VII. Langkah-Langkah Pembelajaran:
| TAHAP KEGIATAN | AKTIVITAS   SISWA DAN GURU | ALOKASI WAKTU | 
| A.       Pendahuluan | 1.      Salam   pembukan 2.      Apersepsi: a.         Review/   Tanya jawab materi yang sudah diajarkan b.        Informasi   KD dan Indikator yang ingin dicapai dalam pembelajaran c.         Menyampaikan   pokok materi pembahasan hari ini 3.      Penyiapan   dan pengondisian  Ø Guru menyuruh   siswa mendengarkan cerita rakyat yang disampaikan secara langsung  atau melalui rekaman,   kemudianmengidentifikasi isi cerita rakyat yang didengar | 10 menit | 
| B.       Inti | A.  Ekplorasi Ø Setiap siswa mendengarkan   cerita rakyat yang disampaikan secara langsung  atau melalui rekaman, mengidentifikasi isi   cerita rakyat Ø Setipa   individu mencatat hal-hal penting dalan cerita rakyat B.  Elaborasi Ø Setiap siswa mengidentifikasi   cerita  rakyat yang didengar Ø Setiap siswa menentukan   isi dan amanat yang terdapt dalam cerita rakyat Ø Guru menyuruh   siswa membanding nilai-nilai dalam cerita rakyat dengan nilai-nilai masa kini   menggunakan kalimat yang efektif, C.  Konfirmasi Ø   Guru   memberikan penguat materi yang sudah dipelajari siswa. Ø   Siswa   menyimpulkan materi hasil belajar yang sudah dipelajari | 70 menit 10 menit 50 menit 10 menit | 
| C.    Penutup | 1.      Siswa menyimpulkan kembali   hasil pembelajaran dipandu guru 2.      Evaluasi lisan melalui Tanya   jawab 3.      Salam penutup pembelajaran | 10 menit | 
VIII. Sumber/Alat/Bahan:
1.      Sumber Pelajaran: Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia, Bahasa dan Sastra Indonesia, dan    
                              Dan Modul Kelas X
2.      Alat Pelajaran                :  Modul Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas X
3.      Bahan Pelajaran  :  Cerita Rakyat “Suri Ikun dan Dua Burung” Modul Kelas X halaman 40 - 42
IX. Penilaian Pembelajaran:
1.      Prosedur Penilaian:
a.       Penilaian proses dilaksanakan selama kegiatan pembelajaran.
b.      Penilaian hasil belajar dilaksanakan setelah pembelajaran berlangsung
2.      Penskoran Penilaian:
| NO | BUTIR   SOAL | SKOR | 
| 1 | Tes   lisan: Jawablah pertanyaan di bawah ini secara singkat dan jelas! | |
| 2 | Tes   Tertulis: Tuliskan jawaban pertanyan di bawah ini secara singkat dan jelas! | |
| 1.       Tuliskan Isi    dan amanat cerita rakyat berjudul Suri Ikun dan Dua burung, kemudian   bandingkan nilai yang terkanduung dalam cerita rakyat dengan nilai yang ada   dimasyarakat saat ini! | 20 | |
Petunjuk Penskoran:                                                                      Skor diperoleh
1.      Tes tertulis skor maksimal = 20                                   Nilai =  ________________ X 100 =
     Skor Maksimal
  Kriteria Penilaian:
1.      Sangat tepat/benar   =  20
2        Tepat/benar             =  15
3.      Cukup trepat/benar =  10
4.      Kurang tepat           =   5
5.      Tidak tepat              =   1
2.      Non_Tes: Pengamatan sikap, prilaku, dan psikomotor dalam proses pembelajaran.
Instrumen Non-tes:
 Pemberian skor prilaku dan psikomotor tiap indikator:
1.      Sangat aktif, tanggung jawab, disiplin, kerjasama  = 4
2.      Aktif, tanggung jawab, disiplin, kerjasama             = 3
3.      Cukup aktif, tanggung jawab, disiplin, kerjasama  = 2
4.      Kurang aktif, tanggung jawab, disiplin, kerjasama = 1
5.      Tidak aktif, tanggung jawab, disiplin, kerjasama    = 0
Jumlah skor maksimal =        , dan skor mimal = 4                   Skor diperoleh
                                                                             Nilai =  ______________X 100 =
                                                                                           Skor minimal
Kategori prilaku siswa:
1.      Sangat Baik = 90 – 100
2.      Baik = 80 – 89
3.      Cukup baik = 77 – 79
4.      Kurang baik =   < 76
Kotaagung, 3 Januari 2012
                  Mengetahui,                                                                       Guru Mata Pelajaran,
                  Kepala SMA Negeri I Kotaagung
                 Drs. SUDARMAN                                                  Drs. AHMAD RUSLI, AS.
                 NIP. 195601011982031017                                            NIP. 195612141986031006
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 12
| Satuan Pendidikan        | SMA Negeri I   Kotaagung | 
| Mata Pelajaran  | Bahasa Indonesia | 
| Kelas/Semester             | X/ 2 | 
| Pertemuan Ke | |
| Alokasi Waktu  |        X 45 menit (            kali pertemuan) | 
VII. Langkah-Langkah Pembelajaran:
| TAHAP KEGIATAN | AKTIVITAS   SISWA DAN GURU | ALOKASI WAKTU | 
| A.       Pendahuluan | 1.      Salam   pembukan 2.      Apersepsi: a.         Review/   Tanya jawab materi yang sudah diajarkan b.        Informasi   KD dan Indikator yang ingin dicapai dalam pembelajaran c.         Menyampaikan   pokok materi pembahasan hari ini 3.      Penyiapan   dan pengondisian  Ø Guru menyuruh   siswa  mendengarkan  cerita rakyat yang disampaikan secara   langsung atau melalui rekaman, dan mengelolah hasil mendengar untuk   mengetahui hal yang menarik. | 10 menit | 
| B.       Inti | A.  Ekplorasi Ø  Setiap siswa mendengarkan  cerita rakyat yang disampaikan secara   langsung atau melalui rekaman, kemudian mengidentifikasi isi  cerita rakyat B.     Elaborasi Ø  Setiap siswa menentukan   hal-hal yang menarik dalam cerita rakyat (tokohnya dan jalan ceritanya) Ø  Beberapa siswa   mengungkapkan kembali cerita rakyat dalam bentuk sinopsis C.     Konfirmasi Ø   Guru   memberikan penguat materi yang sudah dipelajari siswa. Ø   Siswa   menyimpulkan materi hasil belajar yang sudah dipelajari | 70 menit 10 menit 50 menit 10 menit | 
| C.       Penutup | 1.      Siswa menyimpulkan kembali   hasil pembelajaran dipandu guru 2.      Evaluasi lisan melalui Tanya   jawab 3.      Salam penutup pembelajaran | 
VIII. Sumber/Alat/Bahan:
1.      Sumber Pelajaran: Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia, Bahasa dan Sastra Indonesia, dan    
                              Dan Modul Kelas X
2.      Alat Pelajaran                :  Modul Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas X
3.      Bahan Pelajaran  :  Cerita Rakyat berjudul “Seekor Anak Singa”
IX. Penilaian Pembelajaran:
1.      Prosedur Penilaian:
a.       Penilaian proses dilaksanakan selama kegiatan pembelajaran.
b.      Penilaian hasil belajar dilaksanakan setelah pembelajaran berlangsung
2.      Penskoran Penilaian:
| NO | BUTIR   SOAL | SKOR | 
| 1 | Tes   lisan: Jawablah pertanyaan di bawah ini secara singkat dan jelas! | |
| 2 | Tes   Tertulis: Tuliskan jawaban pertanyan di bawah ini secara singkat dan jelas! | |
| 1.      Tuliskan hal-hal yang mnari   yang terdapat dalam cerita rakyat berjudul “Seekor Anak Singa”! | 10 | 
Petunjuk Penskoran:                                                                      Skor diperoleh
1.      Tes tertulis skor maksimal = 10                                   Nilai =  ________________ X 100 =
     Skor Maksimal
  Kriteria Penilaian:
1.         Sangat tepat/benar   =  10    2.     Tepat/benar             =   8
3.         Cukup trepat/benar =    6     4.     Kurang tepat           =    4       5.  Tidak tepat              =    1
2.    Non_Tes: Pengamatan sikap, prilaku, dan psikomotor dalam proses pembelajaran.
Instrumen Non-tes:
| NO | NAMA SISWA | INDIKATYOR PRILAKU DIAMATI | NA | 
| 1 | |||
| 2 | |||
| 3 | |||
| 4 | |||
| 5 | |||
| 6 | |||
| 7 | 
 Pemberian skor prilaku dan psikomotor tiap indikator:
1.      Sangat aktif, tanggung jawab, disiplin, kerjasama  = 4
2.      Aktif, tanggung jawab, disiplin, kerjasama             = 3
3.      Cukup aktif, tanggung jawab, disiplin, kerjasama  = 2
4.      Kurang aktif, tanggung jawab, disiplin, kerjasama = 1
5.      Tidak aktif, tanggung jawab, disiplin, kerjasama    = 0
Jumlah skor maksimal =        , dan skor mimal = 4                   Skor diperoleh
                                                                             Nilai =  ______________X 100 =
                                                                                           Skor minimal
Kategori prilaku siswa:
1.      Sangat Baik = 90 – 100   2.  Baik = 80 – 89    3.   Cukup baik = 77 – 79    4. Kurang baik =   < 76
Kotaagung, 3 Januari 2012
                  Mengetahui,                                                                       Guru Mata Pelajaran,
                  Kepala SMA Negeri I Kotaagung
                 Drs. SUDARMAN                                                  Drs. AHMAD RUSLI, AS.
                 NIP. 195601011982031017                                            NIP. 195612141986031006
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 13
| Satuan Pendidikan        | SMA Negeri I   Kotaagung | 
| Mata Pelajaran  | Bahasa Indonesia | 
| Kelas/Semester             | X/ 2 | 
| Pertemuan Ke | |
| Alokasi Waktu  |        X 45 menit (            kali pertemuan) | 
:        
| I | Standar   Kompetensi | Berbicara    14. Mengungkapkan pendapat terhadap puisi melalui diskusi     | 
| II | Kompetensi Dasar | 14.2Menghubungkan isi puisi dengan realitas alam,   sosial budaya, dan masyarakat melalui    diskusi   | 
| III | Indikator  | Ø Menentukan isi   puisi yang dibaca Ø Menghubungkan   isi puisi dengan realitas alam, social, budaya dan opini masyarakat melalui   diskusi | 
| IV | Tujuan   Pembelajaran | Ø Membaca puisi   yang disediakan Ø Menentukan isi   puisi yang dibaca Ø Menghubungkan   isi puisi dengan realitas alam, social, budaya dan opini masyarakat melalui   diskusi | 
| V.     Materi Pelajaran                        :   Mengungkapkan isi puisi                                              Merefleksi adalah mencerminkan kata atau ucapan seseorang.          Merefleksi isi puisi ialah   mencerminkan kata-kata yang terdapat dalam puisi. Dapat diartikan pula   memahami makna puisi.Makna atau isi puisi seringkali disampaikan secara   tersirat dan bukan secara terangterangan. Terkadang seorang penyair   menggunakan kata-kata simbolik atau ungkapan tertentu dalam menyampaikan isi   atau pesan suatu puisi. Hal ini membuat puisi terkadang sulit untuk dipahami.   Akan tetapi, hal tersebut juga menjadikan puisi lebih indah. Bagi pecinta   puisi, keindahan kata-kata dalam puisi dapat memunculkan perasaan atau emosi   tertentu. Namun, puisi tidak harus selalu menggunakan kata-kata yang   berbelit-belit. Dalam memahami makna puisi diperlukan kejelian dan kecermatan   dalam membaca kata-kata dalam puisi. Bahasa yang digunakan seringkali berbeda   dengan bahasa sehari-hari dengan pemilihan kata yang tepat, tersusun indah   serta bermakna kuat. Perhatikan penggalan puisi berikut! Bacalah dengan   sungguh-sungguh dan diskusikan dengan teman sebangku tentang maksud   ungkapannya! 1.          Bila cinta memanggilmu, ikutlah   dia. Walaupun jalannya terjal penuh liku. Bila sayapnya merengkuhmu,   pasrahlah. Walau pedang di sela sayap itu melukaimu. (Kahlil Gibran, "Bahasa   Cinta")  2.          Dalam kesunyian aku meratap, dalam   keramaian aku mengeluh. Meratapi jalan terjal penuh liku. Kabut gelap   mengusik jiwa letihku. Sunyi-sepi-aku bosan.   Meskipun   terkadang isi puisi diungkapkan secara tersirat oleh pengarangnya, kamu dapat   menduga atau menafsirkan isinya dengan melihat judul puisi.   Bacalah   puisi berikut dan pahamilah tiap kata-katanya!        Mentari tajam menyentuh Menjemput kalbu berpasrah mengeluh        Desah-resah-gelisah terengkuh                                             Luka mengoyak-rasa pun terbunuh        Mentari   membelai angkuh Sapanya lukiskan kemenangan gaduh Sorak tawa terderai bergemuruh Mengiris perih jiwa mengaduh        Mentari enggan menjauh Memaksa bumi makin melepuh Lara sanubari tak jua sembuh Banyak Membaca Kalau Mau Pintar | ||
| VI | Metode   Pembelajaran: 1.      Pendekatan 2.      Strategi 3.      Metode | Ø    Pembelajaran Aktif dan Kreatif Ø      Problem   Solving Ø      Resitasi   (Pemberian tugas), Tanya Jawab, Diskusi | 
VII. Langkah-Langkah Pembelajaran:
| TAHAP KEGIATAN | AKTIVITAS   SISWA DAN GURU | ALOKASI WAKTU | 
| A.       Pendahuluan | 1.      Salam   pembukan 2.      Apersepsi: a.         Review/   Tanya jawab materi yang sudah diajarkan b.        Informasi   KD dan Indikator yang ingin dicapai dalam pembelajaran c.         Menyampaikan   pokok materi pembahasan hari ini 3.      Penyiapan   dan pengondisian  Ø Penugasan   kepada siswa semembaca puisi yang disediakan Ø Menentukan isi   puisi yang dibaca Ø   Menghubungkan isi puisi dengan realitas alam,   social, budaya dan opini masyarakat melalui diskusi | 10    enit | 
| B.       Inti | A.  Eksplorasi Ø Setiap   siswa  membaca puisi yang disediakan,   kemudian siswa memhami apa yang terkandung dalam puisi untuk menentukan isi   puisi B.     Elaborasi Ø  Guru menyuruh   siswa membentuk kelompok untuk mendikusikan  isi puisi yang dibaca, kemudian   menentukan  isi puisi. Ø  Setiap   kelompok mendiskusikan menghubungkan isi puisi dengan realitas alam, social,   budaya dan opini masyarakat C.     Konfirmasi Ø   Guru   memberikan penguat materi yang sudah dipelajari siswa. Ø   Siswa   menyimpulkan materi hasil belajar yang sudah dipelajari | 70 menit 10 menit 50 menit 10 menit | 
| C.       Penutup | 1.      Siswa menyimpulkan kembali   hasil pembelajaran dipandu guru 2.      Evaluasi lisan melalui Tanya   jawab 3.      Salam penutup pembelajaran | 10 menit | 
VIII. Sumber/Alat/Bahan:
1.      Sumber Pelajaran: Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia, Bahasa dan Sastra Indonesia, dan    
                              Dan Modul Kelas X
2.      Alat Pelajaran                :  Modul Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas X
3.      Bahan Pelajaran  :  Puisi modul kelas X halaman 50 - 51
IX. Penilaian Pembelajaran:
1.      Prosedur Penilaian:
a.       Penilaian proses dilaksanakan selama kegiatan pembelajaran.
b.      Penilaian hasil belajar dilaksanakan setelah pembelajaran berlangsung
2.      Penskoran Penilaian:
| NO | BUTIR   SOAL | SKOR | 
| 1 | Tes   lisan: Jawablah pertanyaan di bawah ini secara singkat dan jelas! | |
| 2 | Tes   Tertulis: Tuliskan jawaban pertanyan di bawah ini secara singkat dan jelas! | |
| 1.      Tuliskan isi puisi “Penjual   Sayur” dan hubungkan dengan realitas, social, budaya dan masyarakat! | 10 | 
Petunjuk Penskoran:                                                                      Skor diperoleh
1.      Tes tertulis skor maksimal =    10                    Nilai =  ________________ X 100 =
     Skor Maksimal
  Kriteria Penilaian:
1.      Sangat tepat/benar   =  10      2. Tepat/benar             =    8          3. Cukup trepat/benar =    6 
4.    Kurang tepat            =    4        5. Tidak tepat            =    1
2.    Non_Tes: Pengamatan sikap, prilaku, dan psikomotor dalam proses pembelajaran.
Instrumen Non-tes:
| NO | NAMA SISWA | INDIKATYOR PRILAKU DIAMATI | NA | 
| 1 | |||
| 2 | |||
| 3 | |||
| 4 | |||
| 5 | |||
| 6 | |||
| 7 | 
 Pemberian skor prilaku dan psikomotor tiap indikator:
1.      Sangat aktif, tanggung jawab, disiplin, kerjasama  = 4
2.      Aktif, tanggung jawab, disiplin, kerjasama             = 3
3.      Cukup aktif, tanggung jawab, disiplin, kerjasama  = 2
4.      Kurang aktif, tanggung jawab, disiplin, kerjasama = 1
5.      Tidak aktif, tanggung jawab, disiplin, kerjasama    = 0
     Jumlah skor maksimal =        , dan skor mimal = 4                   Skor diperoleh
                                                                             Nilai =  ______________X 100 =
                                                                                           Skor minimal
Kategori prilaku siswa:
1.      Sangat Baik = 90 – 100   2.  Baik = 80 – 89   3. Cukup baik = 77 – 79   4. Kurang baik =   < 76
Kotaagung, 3 Januari 2012
                  Mengetahui,                                                                       Guru Mata Pelajaran,
                  Kepala SMA Negeri I Kotaagung
                 Drs. SUDARMAN                                                  Drs. AHMAD RUSLI, AS.
                 NIP. 195601011982031017                                            NIP. 195612141986031006
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 14
| Satuan Pendidikan               | SMA Negeri I Kotaagung | 
| Mata Pelajaran     | Bahasa Indonesia | 
| Kelas/Semester     | X/ 2 | 
| Pertemuan Ke | |
| Alokasi Waktu      |        X 45   menit (            kali pertemuan) | 
:        
| I | Standar Kompetensi | 12.     Mengungkapkan informasi melalui penulisan                                                                                     paragraf  dan pidato | 
| II | Kompetensi Dasar | 12.4 Menyusun teks pidato | 
| III | Indikator  | Ø  Menentuk   Topik Pidato Ø  Menyusun   kerangka pidato Ø  Mengembangkan   kerang pidato menjadi                                                                                                        sebuah pidato | 
| IV | Tujuan Pembelajaran | Ø  Membaca   contoh teks pidato Ø  Menentuk   Topik Pidato Ø  Menyusun   kerangka pidato Ø  Mengembangkan   kerang pidato menjadi                                                                                                        sebuah pidato | 
| V.    Materi   Pelajaran                           :  Menulis Pidato Pengertian Pidato, Tujuan, Sifat, Metode, Susunan Dan Persiapan Pidato SambutanA. Definisi / Pengertian Pidato          Pidato adalah suatu ucapan dengan   susunan yang baik untuk disampaikan kepada orang banyak. Contoh pidato yaitu   seperti pidato kenegaraan, pidato menyambut hari besar, pidato pembangkit   semangat, pidato sambutan acara atau event, dan lain sebagainya.           Pidato yang baik dapat memberikan   suatu kesan positif bagi orang-orang yang mendengar pidato tersebut.   Kemampuan berpidato atau berbicara yang baik di depan publik / umum dapat   membantu untuk mencapai jenjang karir yang baik. B. Tujuan Pidato Pidato   umumnya melakukan satu atau beberapa hal berikut ini : 1. Mempengaruhi orang lain agar mau mengikuti kemauan kita dengan suka rela. 2. Memberi suatu pemahaman atau informasi pada orang lain. 3. Membuat orang lain senang dengan pidato yang menghibur sehingga orang lain senang dan puas dengan ucapan yang kita sampaikan. C. Jenis-Jenis / Macam-Macam / Sifat-Sifat Pidato Berdasarkan   pada sifat dari isi pidato, pidato dapat dibedakan menjadi : 1. Pidato Pembukaan, adalah pidato singkat yang dibawakan oleh pembaca acara atau mc. 2. Pidato pengarahan adalah pdato untuk mengarahkan pada suatu pertemuan. 3. Pidato Sambutan, yaitu merupakan pidato yang disampaikan pada suatu acara kegiatan atau peristiwa tertentu yang dapat dilakukan oleh beberapa orang dengan waktu yang terbatas secara bergantian. 4.   Pidato Peresmian, adalah pidato yang dilakukan oleh orang yang berpengaruh   untuk meresmikan sesuatu. 5. Pidato Laporan, yakni pidato yang isinya adalah melaporkan suatu tugas atau kegiatan. 6. Pidato Pertanggungjawaban, adalah pidato yang berisi suatu laporan pertanggungjawaban. D. Metode Pidato Teknik   atau metode dalam membawakan suatu pidatu di depan umum : 1. Metode menghapal, yaitu membuat suatu rencana pidato lalu menghapalkannya kata per kata. 2. Metode serta merta, yakni membawakan pidato tanpa persiapan dan hanya mengandalkan pengalaman dan wawasan. Biasanya dalam keadaan darurat tak terduga banyak menggunakan tehnik serta merta. 3. Metode naskah, yaitu berpidato dengan menggunakan naskah yang telah dibuat sebelumnya dan umumnya dipakai pada pidato-pidato resmi. E. Persiapan Pidato Sebelum   memberikan pidato di depan umum, ada baiknya untuk melakukan persiapan   berikut ini : 1. Wawasan pendengar pidato secara umum 2. Mengetahui lama waktu atau durasi pidato yang akan dibawakan 3. Menyusun kata-kata yang mudah dipahami dan dimengerti. 4. Mengetahui jenis pidato dan tema acara. 5. Menyiapkan bahan-bahan dan perlengkapan pidato, dsb. F.   Kerangka Susunan Pidato Skema susunan suatu pidato yang baik : 1. Pembukaan dengan salam pembuka 2. Pendahuluan yang sedikit menggambarkan isi 3. Isi atau materi pidato secara sistematis : maksud, tujuan, sasaran, rencana, langkah, dll. 4. Penutup (kesimpulan, harapan, pesan, salam penutup, dll | ||
| VI | Metode Pembelajaran: 1.         Pendekatan 2.         Strategi 3.         Metode | ØPembelajaran   Aktif dan Kreatif ØProblem   Solvin Ø       Resitasi (Pemberian tugas),   Tanya Jawab, Diskusi | 
VII. Langkah-Langkah Pembelajaran:
| TAHAP   KEGIATAN | AKTIVITAS   SISWA DAN GURU | ALOKASI   WAKTU | 
| A.      Pendahuluan | 1.     Salam   pembukan 2.     Apersepsi: a.       Review/   Tanya jawab materi yang sudah diajarkan b.       Informasi   KD dan Indikator yang ingin dicapai dalam pembelajaran c.          Menyampaikan pokok materi   pembahasan hari ini 3.     Penyiapan   dan pengondisian  Ø  Penugasan   kepada siswa membaca contoh teks pidato    kemudian siswa  disuruh menentuk   Topik Pidato                                           | 10 menit | 
| B.        Inti | A.          Ekplorasi Ø Guru   menyuruh siswa menentukan  topik pidato   dan  setiap siswa  mendata disampaikan  hal-hal penting dalam pidato. B.    Elaborasi Ø Setiap   siswa menyusun kerangka pidato berdasarkan hal-hal yang sudah  didata Ø Setiap   siswa mengembangkan teks pidato berdasarkan  kerang  ka pidato yang sudah disusun    Ø Setiap   siswa mengedit naskah pidato yang sudagh disusun                                                                                                   C.    Konfirmasi Ø Guru   memberikan penguat materi yang sudah dipelajari siswa. Ø Siswa   menyimpulkan materi hasil belajar yang sudah dipelajari |  70 menit  10 menit 50 menit 10 menit | 
| C.    Penutup | 1.         Siswa menyimpulkan kembali   hasil pembelajaran dipandu guru 2.         Evaluasi lisan melalui Tanya   jawab 3.         Salam penutup pembelajaran | 10 menit | 
VIII. Sumber/Alat/Bahan:
1.       Sumber Pelajaran: Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia, Bahasa dan Sastra Indonesia, dan    
                              Dan Modul Kelas X
2.       Alat Pelajaran       :  Modul Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas X
3.       Bahan Pelajaran  :    Modul kelas X halaman
IX. Penilaian Pembelajaran:
1.       Prosedur Penilaian:
a.       Penilaian proses dilaksanakan selama kegiatan pembelajaran.
b.       Penilaian hasil belajar dilaksanakan setelah pembelajaran berlangsung
2.       Penskoran Penilaian:
| NO | BUTIR SOAL | SKOR | 
| 1 | Tes lisan:   Jawablah pertanyaan di bawah ini secara singkat dan jelas! | |
| 2 | Tes   Tertulis: Tuliskan jawaban pertanyan di bawah ini secara singkat dan jelas! | |
| 1.         Tuliskan topic pidato  yang akan Anda tulis menjadi Pidato! | 10 | |
| 2.         Susunlah keraka pidato   berdasarkan topic yang  sudah   ditentukan! | 20 | |
| 3.         Tulislah pidato berdasarkan   kerangka yang sudah disusun! | 20 | 
Petunjuk Penskoran:                                                                                            Skor diperoleh
1.       Tes tertulis skor maksimal = 10                                        Nilai =  ________________ X 100 =
2.       Tes  tertulis skor maksimal = 20                                                            Skor Maksimal

