Kamis, 30 Mei 2013

Senandung Hati (Sebuah renuang utuk Petugas PAM)

Tanggamus...,
ketika air sucimu mengalir membasah
detak jantung berpacu dengan waktu.
kami bahagia?
Kini kebahagiaan itu sirna,
ketika tangan-tangan itu tak lagi
memilikinurani.                                                                                    
Membiarkan hati bergelimangdosa                                                            
dalam sumpah serapah.
Air yang dulu mengalir lancar,
kini tersendat
seolah  gelombang pasang yang tak lagi bernyanyi
mewarnai pelangi,

menghibur hati kami yang gersang.
Mungkinkah...,
nyanyian itu akan membasahi hati kami
kembali bersenandung mengalir diantara
desir  darah berpacu mewujudkan mimpi
Setiap pagi kami berharap,
setiap senja kami bermunajab,
air itu akan mengisi rongga pipa mengalir
memasuki relung  disetiap sudut
 hati kami dalam mengisi waktu bersujud di hadapan-Mu.
Tetapi, pipa itu buntu tak berongga,
 sehingga air tak mampu menembus mengalir
menyusup relung dalam rongga berbagi rasa
sejuk menyirami hati kami.
Ya Allah...!
Masihkah hati itu terkunci dalam benci
tak sudi membuka menganga dalam ikhlas
menjalankan tugas suci mencari rido-Mu.
                                      (Sebuah Renungan Bagi Kita) 31 Mei 2013 Jumat



Rabu, 15 Mei 2013

Senandung Malam

Mungkin hatiku seceria bunga ini!
Mungkinkah rembulan malam
bersenandung di remang gemawan
menyanyikan fatamorgana,
ketika hati ini dibalut galau
tak berkesudahan...!
Mungkinkah rembulan malam
bersenandung menerangi hati,
ketika suasana sunyi menyelimuti
bernyanyi menemani hati yang risau.
Di manakah kebahagian...,
yang dulu bersenandung di sudut hati,
bermandi siraman rembulan nan sejati.
Di manakah keceriaan...,
yang dulu menyentuh sudut hati,
berbisik indah menyibakkan arti.
Mungkinkah samudera resah ini,
mampu diterjang gelombang
di tengah riak nan bimbang
menaburkan kebahagiaan.
Insyak Allah...!
                      By ARAS


  


Mungkinkah hatiku sebening bunga ini!