Masihkah!
 Ketika printer itu tidak mau memuntahkan
bulir-bulir cerita 
yang dulu tersimpan indah
dalam memori.
Ingin rasanya aku
menjerit.
Mengapa engkau tidak
bersahabat denganku?
Aku rindu nostalgia itu.
Aku rindu celotehan lantangmu.
Yang dulu pernah
membelenggu disetiap sudut langkahku
mengisi  belahan hati 
yang pernah singgah mengurai mimpi.
Namun kini aku tak mampu
membangkitkan kenangan itu.
Ia...,  telah tenggelam dalam ruang tak bertuan,
ketika mesin itu  tidak mau bernyanyi
mengibur diri,
dari kisi hati yang mati.
                           Ulahan Ndahul, ARAS, “Tentang
cerita tak bertuan” 22 Januari 2014, Rabu
                           Pukul 06.20 Wib.
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar