Tayangan televisi yang disuguhkan

saat kutermangu menatap layar kehidupan
dengan sejuta kemegahan.
Kuukir langkah dan hasratku
menapaki metropolitan yang gemerlap
di jantung hati televisi,
dengan segala kebanggaannya.
Betapa terkejut,
ketika kusaksikan dengan mata telanjang
segudang duka , segudang sampah, dan segudang derita,
yang terpapar di sana.
Oh..., inilah televisiku,
lebih banyak menyuguhkan fatamorgana.
Ulahan Ndahul, ARAS, 2013, Rabu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar