Ayah...,

lembaran perjalanan
yang kini Engkau tempuh.
Aku hanya mampu menatap lirih,
membayangkan betapa berat
ruas jalan yang kini harus Kau lalui.
Tebing terjal kehidupan menyeruak di depan mata.
dibalik kekarnya sisa usia
masih terukir nafas-nafas tegar
bergairah tanpa putus asa.
Hanya iman yang selalu memandu langkah
menghiasi kesabaran,
membimbing ketaqwaan
dan berdoa demi hari esok yang penuh
harapan.
Kini usiamu merajut 70-an,
relung mata cekung berhias perjalanan hidup
bergurat indah mewarnai setiap langkah yang
Engkau tempuh.
Asa di benak bertumpuk
agar anak-anak dapat mengenyam
kehidupan yang layak
bersanding dengan rekan sebaya
menikmati hidup yang indah.
By ARAS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar