Minggu, 30 Juni 2013

ASA

                          Asa

Ketika rinai hujan menyelimuti alam,
dahan pun  kuyub berselimut lembut,
benalu mekar menikmati tetes
rezki yang bertabur disela 
bunga mekar menorehkan putik..
Harapan tersembul,
indah....
Tapi..., entahlah....
            Ulahan ndahul, ARAS, 30 Juni 2013 Minggu
.

Sabtu, 29 Juni 2013

Pertanyaan

                                          Pertanyaan

Mengapa kicauan "tak jauh rebung dari bambu"
selalu mengusik hariku, 
disaat asa mencoba menembus
berpacu  relung waktu.
Mengapa celotehan "tak jauh rebung dari bambu"
selalu mengusikku,
ketika sukma berpacu
dalam denyut nadi
mengukir asa baru. 
Mungkinkah ini sebuah                                                                                             
batu terjal yang menghalangi asaku,
ketika aku menggapai cita
menuju impian.
             Ulahan ndahul, ARAS, 30 Juni 2013 Minggu






                     
                                                                                                            "Tak jauh rebung dari bambu"

Sebuah Pertanyaan 2



                              Sebuah Pertanyaan 2

Kalimat "tak jauh rebung dari bambu"
menyambarkan bagaikan  petir
mengoyak  kisi-kisi hati
bersandung di antara cita-cita.
Begitu sinis...,
menyayat terbesit perih
menghujam dalam lubuk hati
mengusik hariku, 
disaat asa mencoba menembus
berpacu  relung waktu.
Kalimat"tak jauh rebung dari bambu"
Terlontar sinis di antara asaku
dari mulut berbau,

ketika sukma berpacu
dalam denyut nadi
mengukir asa baru. 
Mungkinkah aku mampu mengukir hari
menepis bayangan itu,
mewujudkan mimpi yang menari
disela ketiadaanku.
               Ulahan ndahul, ARAS, 30 Juni 2013 Minggu


      

  "Tak Jauh Rebung Dari Bambu"

VISIUN


                                VISIUN (Bayangan...)

Masihkah visiun itu mengusik halusinasi,
ketika derai mimpi mengabarkan berita 
tak bertuan.
Diujung resah yang berkepanjangan,
terukir bagaikan asap hitam menari
meninggalkan asa.
Masihkah visiun itu bernyanyi di alam khayal,
ketika aku mencoba mengamati bayangan itu
yang bermain diujung pelupuk mata
mencari jati diri.

Tuhan..., 
mengapa visiun itu tersenyum sinis,
ketika kupenjamkan mata mencerna makna.
Mungkinkah sebuah kegagalan
yang bercanda mengusik duka.

                                  Ulahan ndahul, ARAS,29 Juni 2013/Sabtu

Kamis, 27 Juni 2013

Sebuah Pertanyaan

Ketika daun itu gugur bagai debu
firasatku berkata, mungkinkah aku akan seperti dia
terbang melayang membelah derai angin
menyapu sunyi
terjatuh tanpa arti.
Ketika daun itu melayang bagaikan bidadari
anganku berkata, mungkinkah aku
akan seperti dia,
berwarna disanjung bagai sebuah cerita.
Ketika daun itu menguning bagaikan emas
asaku bertanya , masihkah kebahagiaan itu
datang padaku menyelami relung jiwa
bersemayam dalam bahagia.
                                 Ulah-ulahan ndahul, 27 Juni 2013/Kamis

Sabtu, 08 Juni 2013

Rencana Pembelajaran Kelas XII



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1

Satuan Pendidikan         
SMA Negeri I Kotaagung
Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia
Kelas/Semester               
XII IPA/IPS/1
Pertemuan Ke

Alokasi Waktu  
 2      X 45 menit (      1      kali pertemuan)

I
Standar Kompetensi
 1. Memahami Informasi dari berbagai laporan
II
Kompetensi Dasar
1.1    Membedakan fakta dan opini dari berbagai laporan
   Lisan
III
Indikator
1..  Mencatat pokok-pokok isi laporan
2.    Memerinci isi pokok laporan menjadi fakta dan opini
3.    Menentukan isi pokok laporan menjadi fakta dan opini
4.    Membedakan antara  fakta dan opini dari berbagai laporan
IV
Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran ini siswa dapat: 
1.   Mengidentifikasi isi  laporan
2.   Mencatat pokok-pokok isi laporan
3.   Memerinci isi pokok laporan menjadi fakta dan opini
4.   Menentukan isi pokok laporan menjadi fakta dan opini
5.   Membedakan antara  fakta dan opini dari berbagai laporan

V.     Materi Pelajaran:
         Uraian Materi Pelajaran:
-          Laporan Kegiatan Osis
-          Laporan Kegiatan Ekstrakulikuler
(Aktif dan Kreatif Bahasa Indonesia Hal 3 – 6)
  Fakta adalah hal yang merupakan kenyataan;sesuatu yang benar-benar terjadi adanya; terjadi dan ada buktinya. Misalnya : ada bendanya, orang, waktu, tempat, peristiwanya, jumlahnya, dan dapat menjawab pertanyaan dengan kata tanya; apa,siapa,kapan,di mana, atau berapa. (Panduan Ujian Nasional;2005: 7)

      Contohnya: Dengan lahan seluas 1.064 hektare, Kecamatan Sukabumiterdiri atas enam kelurahan, yaitu Kelurahan Sukabumi, Tanjungbaru, Sukabumi Indah, Kalibalau Kencana, Jagabaya II, dan Jagabaya III.  Secara keseluruhan ada 52.056 jiwa yang mendiami wilayah kecamatan ini. (Radar Lampung, Kamis, 25 Juni 2009, halaman 24)

Opini adalah Pendapat, pikiran, atau pendirian seseorang tentang sesuatu atau dapat  menjawab pertanyaan bagaimana. . (Panduan Ujian Nasional;2005: 7)
       Contohnya: Membangun sistem perekonomian negara yang berkeadilan sosial jelas tak  mungkin dilakukan dengan menyerahkan sepenuhnya kebijakan ekonomi negara pada mekanisme pasar. .(Dikutip dari Radar Tanggamus, Sabtu, 12 Juni 2008)





  Materi  Pembelajaran:
AWAS! Earphone Bisa Bikin Tuli
images (22).jpg  



                                                                                     Tanpa didasari, kegemaran menikmati musik lewat earphone berpotensi mengganggu fungsi pendengaran. Karena itu, jangan terlalu keras memainkan volume earphone karena bisa merusak gendang telinga, bahkan bias berujung ketulian.
                Saat lagu favorit muncul di radio, di Gym atau di pemutar MP3 atau iPod, spontan kita akan langsung memperbesar volume suara dan ikut bernyanyi. Namun, berhati-hatilah pada volume suara yang keras lewat earphone. Paslnya, terlalu sering terpapar music keras bias menyebabkan gangguan pendengaran.
                Di Amerika Serikat dilaporkan makin banyak orang dewasa dan remaja yang diagnosis mengalami tuli karena usia lanjut (presbiakusis) yang normalnya  kondisi ini baru muncul di usia 50 tahunan. Rupanya, para remaja dan orang dewasa  muda itu adalah orang-orang yang setiap hari mendengarkan earphone selama berjam-jam.
                Menurut ahli audio dari Cape Town Medi-Clinic, Lisa Nathan, akumulasi dari suara bising atau keras akan berkembang secara perlahan dan nyaris tanpa gejala. “Butuh waktu beberapa tahun sebelum gangguan muncul atau orang tersebut mengalami masalah pendengaran,” katanya.
                Misalnya seorang remaja 15 tahun yang sering mendengarkan MP3 atau iPad dalam volume suara yang keras setiap hari, mungkin baru mengalami gangguan pendengaran  saat usianya menjelang 30-an. “Cepat lambatnya kerusakan pendengaran pada ditentukan oleh gaya hidup dan paparan pada sumber suara bising lainnya, misalnya, jika orang  ersebut sering di klab atau memainkan band, maka kerusakannya akan lebih buruk,” katanya.
Telinga sendiri diciptakan dengan berbagai bagian fungsi yang saling bekerja sama sehingga seseorang mampu mendengar, memproses, dan memahami dunia di sekitarnya. Namun, saat suara bising, sel-sel rambut yang halus di rumah siput dalam telinga (koklea) akan rusak. Sel rambut ini berfungsi menangkap frekuensi  suara dan meneruskannya ke pusat persepsi pendenagaran di otak.
                “Pada awalnya kerusakan sel rambut hanya bersifat sementara. Gejalanya seperti saat salah satu telinga ditutup. Terkadang gejala ini juga diikuti dengan tinnitus, yakni kondisi di mana kita seperti mendengar dengungan di telinga,” papar Nathan.
                Tinnitus sebenarnya adalah hal yang normal karena merupakan tanda telah terjadi kerusakan di dalam sel rambut. Namun, makin sering kerusakan itu terjadi, kerusakannya pun akan menjadi permanen karena sel-sel yang rusak tadi tidak sempat memperbaiki diri atau keburu mati. Akibat dari kerusakan permanen tadi   adalah tul. Suara diukur berdasarkan decibel (dB), dengan  nilai 0 merupaka suara paling lembut yang isa didengar  manusia dan 180 adalah suara bising yang ditimbulkan oleh roket yang akan diterbangkan ke luar angkasa. (Health 24/Kompas?abs)
                                                                (Teribun Lampung, Kamis, 24 Ferbuari 2011: 21)
VI
Metode Pembelajaran:
1.    Pendekatan
2.    Strategi
3.    Metode

Ø    Pembelajaran Aktif dan Kreatif
Ø    Problem Solving
Ø    Penjelasan singkat, Resitasi (Pemberian tugas), Tanya Jawab, Diskusi

VII. Langkah-Langkah Pembelajaran:
TAHAP KEGIATAN
AKTIVITAS SISWA DAN GURU
ALOKASI WAKTU
A.      Pendahuluan

1.    Salam pembukan
2.     Apersepsi:
Ø Review/ Tanya jawab materi yang sudah diajarkan
Ø Informasi KD dan Indikator yang ingin dicapai dalam pembelajaran
Ø Menyampaikan pokok materi pembahasan hari ini
3.     Penyiapan dan pengondisian
       Penugasan kepada siswa secara individu untuk mendengarkan informasi yang disampaikan, mencatat isi informasi, menentukan isi pokok laporan, dan membedakan antara fakta dengan opini dalam laporan dengan mengutip kalimat dari informasi yang disampaikan langsung/rekaman

10 Menit
B.      Inti

1.         Ekplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi
  a.  Secara bersama-sama  setiap siswa mengelolah informasi yang diperoleh  dari hasil mendengarkan informasi tentang suatu kegiatan.
 b.  setiap siswa merumuskan isi laporan

c.        Setiap siswa merumuskan isi laporan yang didengar dan menentukan fakta dan opini
      sesuai isi informasi
d.         Beberapa siswa membacakan hasil kesimpulan
       yang sudah dirumuskan
 e.  Guru memfasilitasi dengan memberikan pelurusan  dan klarifikasi jika terjadi kesalahan konsep
  f. Perwakilan siswa  dengan dibimbing guru memberikan kesimpulan hasil pembahasan materi hari ini
g.       Guru memberikan penguat materi yang sudah dipelajari siswa.
h.       Siswa menyimpulkan materi hasil belajar yang sudah dipelajari

70 menit





















C.      Penutup

Ø Siswa menyimpulkan kembali hasil pembelajaran dipandu guru
Ø Evaluasi lisan melalui Tanya jawab
Ø Tugas tidak Terstruktur:
Siswa mencari informasi di internet dan menentukan fakta dan opini dari informasi yang dipilih
Ø Salam penutup pembelajaran


10 menit

VIII. Sumber/Alat/Bahan:
1.       Sumber Pelajaran   :    Modul Kelas XII, Koran, Buku Bahasa Indonesia
2.       Alat Pelajaran            :    Modul  (AWAS! Earphone Bisa Bikin Tulis), TIM dan Aktif dan Kreatif                    
                                   Bahasa Indonesia Kelas XII Hal. 3 - 6
3.       Bahan Pelajaran      :    LKS dan Buku Aktif dan Kreatif Bahasa Indonesia
                                                           Kelas XII
                                                           Siap UN  Bahasa Indonesia SMA (Tim Edukatif)
                                                           Bahasa dan Sastra Indonesia Untuk SMA Kelas XII

IX. Penilaian Pembelajaran:
1.       Prosedur Penilaian:
a.                   Penilaian proses dilaksanakan selama kegiatan pembelajaran.
b.                   Penilaian hasil belajar dilaksanakan setelah pembelajaran berlangsung

2.       Penskoran Penilaian:
NO
BUTIR SOAL
SKOR
1
Tes lisan: Jawablah pertanyaan di bawah ini secara singkat dan jelas!


a.  Mengapa earphone dapat menyebabkan orang menjadi tuli?
10

b. Sebutkan istilah yang dialami orang dewasa dan anak-akan
 yang mengalami ketulian!
10

c.  Jelaskan pendapat  ahli audio dari Cape Town Medi-Clinic, Lisa Nathan  dalam wacana yang dibaca di atas!
10
2
Tes Tertulis: Tuliskan jawaban pertanyan di bawah ini secara singkat dan jelas!


a.     Tuliskan 3 buah fakta dan 3 buah opini yang terdapat dalam
wacana “ awas! Earphone bias bikin tuli!”
10

b.   Simpulkan isi wa ana “awas! Earphone bias bikin tuli!”
10
Petunjuk Penskoran:                                                                                       Skor diperoleh
1.       Tes tertulis skor maksimal =                                        Nilai =  ________________ X 100 =
     Skor Maksimal
  Kriteria Penilaian:
a.     Sangat tepat/benar 10
b.    Tepat/benar 8
c.     Cukup tepat/benar 5
d.    Kurang tepat 3
e.    Tidak tepat 1







      2. Non_Tes: Pengamatan sikap, prilaku, dan psikomotor dalam proses pembelajaran.
Instrumen Non-tes:
NO
NAMA SISWA
INDIKATYOR PRILAKU DIAMATI
NA
Keaktifan
Tanggung. jawab
Disiplin
Kerjasama










































 Pemberian skor prilaku dan psikomotor tiap indikator:
1.       Sangat aktif, tanggung jawab, disiplin, kerjasama  = 4
2.       Aktif, tanggung jawab, disiplin, kerjasama                = 3
3.       Cukup aktif, tanggung jawab, disiplin, kerjasama   = 2
4.       Kurang aktif, tanggung jawab, disiplin, kerjasama  = 1
5.       Tidak aktif, tanggung jawab, disiplin, kerjasama     = 0
6.        
Jumlah skor maksimal =        , dan skor mimal = 4                   Skor diperoleh
                                                                                                       Nilai =  ______________X 100 =
                                                                                                                         Skor minimal
Kategori prilaku siswa:
1.       Sangat Baik = 90 – 100
2.       Baik = 80 – 89
3.       Cukup baik = 77 – 79
4.       Kurang baik =   < 76


Kotaagung,  9 Juli 2012
                  Mengetahui,                                                                                    Guru Mata Pelajaran,
                  Kepala SMA Negeri I Kotaagung



                 Drs. SUDARMAN                                                                             Drs. AHMAD RUSLI, AS.
                 NIP. 195601011982031017                                                  NIP. 195612141986031006